30 Oktober 2010

Django..django


Kalo lagi sendirian di ruang tamu sambil minum teh paling asik.... dengerin petikan gitar dari Django Reindhardt...





Dengan Sound yg kayak radio lawas itu malah yang bikin unik.. Coba dengarkan "nuages", "please be kind" ato "daphne"... rasanya seperti berjalan-jalan bersama teman-teman ke gedung film tahun 20-an dengan memakai pakaian vintage lengkap bersama coat dan topi-nya :D

White shoes and the couples company… band Indonesia yg menyuarakan hati saya


Tanpa sengaja pas weekend ini lagi asik2nya nulis blog sambil dengerin ipod,wah terputarlah salah satu lagu dari album baru band White shoes and the couples company yang berjudul “sans titre”.. hmm,dengan melodi yang menentramkan jiwa,saya menyuruput kopi sembari terus mencari inspirasi.. Lalu saya berpikir “kenapa tidak white shoes saja saya jadikan topic? Band ini menarik..”

Saya jatuh cinta dgn “white shoes and the couples company” sudah sejak 4 tahun yang lalu.. Berawal dari nonton video klip-nya “windu dan defrina” yang terkesan sangat jadul 70-an,dari itu lalu saya sempat browsing dan ternyata band itu punya account MySpace.. Berkunjunglah saya ke MySpace-nya dan mendapatkan beberapa sample dari lagu-lagu karya mereka.. Nah baru itu saya temukan band Indonesia yang benar2 menggambarkan saya.. Band yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswi yg jadul nian ,cinta musik2 era 60-80 an..Kalo dengerin white shoes,seperti dibawa kembali ke jamannya Guruh Sukarno Putra dengan Swara Mahardhika,jamannya lagu-lagu Burt Bacharach masih berkumandang.. Membayangkan era-era saat mobil Toyota crown yang kotak bgt kyk kotak sabun masih berlalu-lalang dengan pria berjas necis motif kotak-kotak *norak bgt ya kalo dipikir-pikir*,dan ibu-ibu yang masih sering ber-konde kalo mau pergi keluar rumah..

Dan karena band gaya jadoel kyk gini semakin jarang, jadi setiap kali ada pementasan-nya saya tidak perlu ragu untuk nonton bersama teman-teman saya yang juga suka ber-jadoel ria :D

Well then, cobalah sekali-sekali dengerin karya/tembang-tembang lawas…seru juga lho,teman-teman 

Dolce va niente …….Sekelumit ttg pengalaman nonton eat-pray-love


2 minggu yang lalu , bukan karena ikut-ikut orang yg lagi ngetrend-nya nonton eat-pray-love di bioskop tapi lebih karena penasaran dengan versi film-nya.. Sudah 2 tahun lalu sepertinya novel eat pray love sdh beredar,dan lagi-lagi karena acara oprah winfrey show yang saat itu temanya tentang buku (oprah’s books club) saya langsung excited melihat wawancara oprah dengan si pengarang buku,elizabeth gilbert…

Suatu kisah nyata yang dituturkan secara apik oleh pengarangnya sendiri ini mungkin awalnya terlihat biasa-biasa saja ,namun cerita itu mengajarkan banyak hal (terutama) pada saya tentang mencari diri sendiri dan bagaimana mencari kebahagiaan..

Untuk versi film-nya sendiri,jujur agak mengecewakan dari segi editing-nya.. Alhasil,filmnya jadi terasa sangat lamban.. Tapi dari segi scenario,mantap!! Banyak bgt dialog-dialog cerdas yang muncul ,lalu bagaimana menggambarkan perjalanan seorang Liz gilbert dalam mencari jati dirinya dgn melancong ke berbagai Negara tersampaikan dengan baik.. Seakan-akan kita juga ikut berjalan-jalan,makan-makan,wisata seni ke Italia,India dan Bali..

Film ini juga menginspirasi saya untuk suatu saat bisa travelling keliling dunia..semoga ya,suatu saat 

Above all critics and flaws, this movie is worth to watch..not as bad as you thought it would be.. Intinya,carilah kebahagiaan diri ..

So now, dolce va niente ( pleasure of doing nothing)..saya tak lanjutin nulis beberapa artikel lagi untuk blog saya sembari menikmati weekend.. 

Pengalaman menarik dari "jazz legacy"


Meskipun saya bukanlah seorang musisi jazz ato paling tidak bisa bermain satu komposisi jazz , namun saya sangat excited pada saat acara "jazz legacy" diadakan di Surabaya beberapa waktu lalu.. Bagaimana tidak, lha wong banyak musisi-musisi muda yg akan menampilkan beberapa number jazz standard :D lalu saya pun membeli tiket nontonnya yg seharga 75rb..tidaklah terlalu mahal dan tidak jg terlalu murah untuk ukuran jazz event..kebetulan acara itu diadakan di gramex,tempat lumayan mentereng jg untuk event2x musik :D

Sesampainya disana, 15 menit sebelum acara dimulai saya sdh mulai mengantri masuk.. Saya tidak mau nantinya duduk di barisan paling belakang..Jarang-jarang to ada event jazz di Surabaya tercinta ini,, Dan saat acara baru saja dimulai,saya yg rada “WOWWWW” sama penampilan pertama…Krn belum apa-apa,para musisi sdh menampilkan satu karya dari saxophone jazz terkenal jaman dulu yaitu John Coltrane.. Alunan sound saxophone dari Brent mah (musisi Kanada) terasa sangat “bercerita” walaupun notasi-notasi yg dibawakan sangatlah sulit…Believe me, John Coltrane is a tough one to play..

Komposisi demi komposisi dibawakan, dengan sedikit cela disana-sini.. Yang volume bass-nya terderngar terlalu keras lah.. Drum-nya kadang agak sedikit “berantakan”.. Tapi yg paling menyenangkan adalah saat Benny chen (drummer) membagikan sedikit cerita tentang sejarah jazz, dan menjelaskan bahwa jazz itu bukanlah music yg “mewah”.. Senang sekali mendengarkan itu semua dan bisa membuat pengetahuan tentang music bertambah…

Pengalaman yang sangat menarik…terima kasih,Jazz legacy.. Tetap menantikan event2x jazz menarik beredar di kota pahlawan ini 

p.s : musisi yg ada di foto artikel ini bernama duke ellington (piano) dan John coltrane (saxophone) ..musisi2x jazz favorit saya :)