23 November 2011

Senna







Sudah cukup lama saya menunda untuk menulis artikel ttg pembalap Formula 1 favorit saya, Ayrton Senna :) well, where should I start?? mungkin ini sedikit mirip urutannya dengan film biografinya "SENNA" arahan Asif Kapadia, saya akan memulai artikel ini dari debut awal Senna dgn tim Toleman-hart..
Tidak dipungkiri bahwa saya selalu kagum dengan cerita Senna saat dia berusaha memenangkan race di Monaco Grand Prix tahun 1984, dgn tim yg dikata orang 'tim rendahan' dan mobil yg kurang kompetitif dibandingkan dgn race team dan race car yang kita kenal sekarang seperti Ferrari, mclaren-honda/mercedes, williams dan lain-lain..
Walaupun saat itu Alain prost yang memenangkan race tersebut tp seperti kata pepatah "he lose the battle but WIN the war" , Senna yg saat itu mengejutkan banyak orang dengan menempati posisi ke-2 tepat di bawah Prost tentulah tidak lagi menjadi sosok yang diremehkan... Toleman hart tidaklah mampu 'memfasilitasi' racer setangguh Senna, lalu pindahlah Senna ke tim lotus (1985-1987)




Namun race yg memorable menurut saya (dan mungkin menurut semua penggemar F1 racing) adalah(1) Saat Senna memenangkan Brazilian Grand prix tahun 1991, dia memenangkan race di tanah kelahirannya sendiri dan membawa bendera negaranya dengan sangat bangga lalu sekitar 300 ribu pendukungnya menyeru "OLE OLE OLE OLE! SENNA! SENNA!" Saat itu Senna mengalahkan Ricardo Patresse dan Gerhard Berger.. (2) saat Senna bergabung dengan tim Mclaren Honda bersama rivalnya Alain prost di GP Jepang dimana Senna didiskualifikasi dari gelar championship dikarenakan dia sempat menembus Chicane saat 'dipotong' oleh Prost.. Disanalah dimulai perseteruan antara FIA (suatu badan yg mengelola F1 racing yg pada tahun itu dipimpin oleh Jean-marie Balestre)dgn Senna sendiri.. Kontroversi demi kontroversi sebenarnya sdh lama terjadi dari pihak FIA, terlihat jg beberapa tahun setelah peristiwa 'chicane' tersebut di-banned nya sistem F-Duct pada formula 1 juga muncul.. Terdiskualifikasinya Senna saat itu tidak membuat dia putus asa, dia tetap melanjutkan karirnya hingga akhir hayat...



Suatu saat Alain prost memutuskan untuk pensiun sementara dari dunia F1 racing, disitulah Senna pindah ke tim williams (tim terakhirnya).. Di San marino dalam pertandingan ke-3 tahun 1994, Ayrton Senna yang saat itu masih berusia 34 tahun dan sebenarnya msh mempunyai karir yang panjang harus menghembuskan nafas terakhir saat race car-nya tertabrak pagar pembatas di lap ke-6 dengan kecepatan 217 km/jam :(


Semangatnya, kerendah hati-annya tidak akan dilupakan oleh seluruh penggemarnya, penggemar F1 dan semua orang yg pernah mendengar namanya..




Ole ole ole ole.. Senna! Senna!

1 komentar: